Kamis, 16 Januari 2014

TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR TENTANG POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR TENTANG POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK












Nama : Faishal Rizqi
Kelas : 1IA19
NPM : 53413121






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini sering kita saksikan tindakan criminal atau perilaku-perilaku menyimpang baik itu di siaran televisi, Koran, radio, media massa dan lain sebagainya. Sebagian besar pelakunya adalah dari kalangan remaja. Seperti kasus tawuran antar pelajar, miras, obat-obatan terlarang, bahkan pembunuhan bermotif dendam atau kecemburuan. Padahal anak itu masih dalam tahap perkembangan menjadi pubertas atau katakan saja masih bayi, bayi yang baru lahir ke dunia ini belum mengenal apapun, ia masih bersih dan murni dan belum terpengaruh sedikitpun oleh suatu hal. Bagaimana perkembangan bayi selanjutnya agar menjadi anak yang baik?
Dalam hal ini orang tualah yang berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan yang lebih penting lagi adalah cara bagaimana orang tua mendidik anaknya. Apakah pola yang mereka gunakan itu tepat? Masalah ini harus benar-benar diperhatikan oleh orang tua, karena penerapan pola asuh terhaaadaap anak sangat berpengaruh pada perkembangan pribadi anak. Dari berbagai latar belakang di atas kelompok kami mengangkat judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak”.
2.2 Rumusan Masalah
1. Siapakah orang tua itu?
2. Siapakah anak itu?
3. Apakah pola asuh itu ?
4. Apa saja macam-macam pola asuh orang tua itu?
5. Bagamana pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak?
6. Pola asuh yang bagaimana yang dapat mengganggu kepribadian anak?
3.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian orang tua
2. Mengetahui pengertian anak
3. Mengetahui arti pola asuh
4. Mengetahui macam-macam pola asuh orang tua
5. Mengetahui pengaruh dari pola asuh orang tua terhadap anak
6. Dapat mengetahui penerapan pola asuh yang tidak baik
4.4 Manfaat
Adapun manfaat yang kami harapkan adalah semoga dapat member manfaat bagi para pembaca, menambah ilmu pengetahuan baru, dan menjadi media pengingat bahwasannya penerapan pola asuh orang tua itu mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap anak, sehingga tidak boleh sembarangan dan harus bijaksana.








BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
a. Orang tua
Orang tua adalah ayah dan ibu yang melahirkan manusia baru (anak) serta mempunyai kewajiban untuk mengasuh, merawat dan mendidik anak tersebut agar menjadigenerasi yang baik. Orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan mental spiritual anaknya seperti:
· Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar agar anak tidak merasa tertekan.
· Mengajarkan kepada anak tentang dasar-dasar pola hidup pergaulan yang benar.
· Memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya.
b. Anak
Anak adalah hasil dari suatu proses tahapan yang bermla dari bertemunya sel kelamin jantan dan betina (pembuahan), lalu terbentuklah zigot yang bergerak ke uterus hingga terbentuklah embrio yang akan tumbuh menjadi janin. Janin tersebut akan tumbuh dan jika saatnya telah tiba maka akan lahir ke dunia menjadi seorang anak.
c. Pola Asuh Anak
Secara etimologi, pola berarti bentuk, tata cara, sedangkan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik. Sehingga pola asuh berarti bentuk atau system dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminology, pola asuh anak adalah suatu pola atau system yang diterapkan dalam menjaga, merawat, dan mendidik seorang anak yang bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negative atau positif.
B. Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Menurut Baumrind (1967), pola asuh dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:

1. Pola asuh secara demokratis
Pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan anak. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran- pemikiran. Orang tua type ini juga bersifat realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap melebihi batas kemampuan anak. Orang tua type ini juga memberikan kebebasan pada anak, dalam memlih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya terhadap anak bersifat hangat.

2. Pola Asuh Otoriter
Cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Misalnya kalu tidak mau makan, maka anak tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung memaksa, memerintah, dan menghukum apabila sang anak tidak mau melakukan apa yang diinginkan oleh orang tua. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi dalam berkomunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti dan mengenal anaknya.





3. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk melaakukn sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan olaeh mereka. Namun oraang tu tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga seringkali disukai oleh anak.

4. Pola Asuh Penelantar
Pola asuh tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak dignakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja. Dan kadangkala aamereka terlalu menghemat biaya untuk anak-anak mereka. Seorang ibu yang depresi adalah termasuk dalam kategori ini, mereka cenderung menelantarkan anak-anak mereka secar fisik dan psikis. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mau memberikan perhatian fisik dan psikis pada anak-anaknya.

C. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak

1. Pengaruh Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman-temannya, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru. Dan kooperatif terhadap orang lain.

2. Pengaruh Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma-norma, berkepribadian lemah, cemas dan terkesan menarik diri.

3. Pengaruh Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsive, agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang matang secara sosisal dan kuranag percaya diri.

4. Pengaruh Pola Asuh Penelantar
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak yang moody, impulsive, agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, self esteem (harga diri) yang rendah, sermg bermasalah dengan teman-temannya.






D. Pendekatan Orang Tua Yang Berpotensi Mengganggu Kepribadian Anak
Berikut adalah dua sisi pendekatan atau cara mengasuh orang tua yang mempunyai potensi mengganggu kepribadian anak.
Ø Pendekatan orang tua yang negative

Ada orang tua yang menyikapi anak-anaknya dengan cara yang negative,bahkan ada yang sampai menjadikan anak-anak mereka objek kekerasan atau pelampiasan amarah. Ada pula sebagian anak yang terus-menerus dipandang sebagai anak kecil, akibatnya anak tersebut jadi merasa tak berarti dalam hidup, mereka merasa tak dihargai sebagai manusia, padahal mungkin ia sudah bisa member pandangan-pandangan yang bermanfaat bagi anggota keluarga yang lain.

Jika anak sudah memasuki usia remaja namun masih saja disikapi atau diperlakukan seperti anak kecil maka akan muncul kekecewaan yang mendalam pada diri anak tersebut, dan akan sulit bagi dirinya untuk cepat menjadi dewasa, karena perbuatan yang ia lakukan selalu diremehkan oleh orang tuanya. Ada juga anak-anak yang disikapi secara tidak adil oleh orang tuanya, semua anggota keluarganya mendapar perlakuan yang baik, sementara ia sendiri diperlakukan secar berbeda, seolah ia bukan anak kandung dalam anggota keluarga tersebut. Hal ini tentu sangat menyakitkan si anak dan dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan hal-hal yang mnyimpangseperti mengkonsumsi narkoba, mendekati miras,pergaulan bebas, tawuran, dan lain sebagainya.

Ø Orang tua yang terlalu baik Selain orang tua yang bersikap negatif pada anak-anaknya, ada juga yang justru bersikap terlalu positif. Mereka sangat sayang terhadap anak-anaknya, tetapi mereka tidak tahu cara mendidiknya, sehingga akhirnya sang anak jadi manja. Hal yang perlu dituturkan disini karena pengalaman dilapangan menunjukkan betapa banyak anak-anak yang dimanjakan dan memperoleh fasilitas yang lebih dari orang tua mereka, mereka ini cenderung akan bersikap arogan, malas dan merasa tidak perlu bekerja keras dalam hidup serta kurang memiliki tanggung jawab terhadap apa yang ia perbuat.
Jadi pendekatan orang tua yang negative akan membawa dampak buruk pada perekembangan kepribadian anak-anaknya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi , pola asuh yang orang tua saya lakukan terhadap saya dalam perkembangan saya yaitu pola asuh demokratis . karena orang tua saya selalu mengajarkan saya untuk selalu merundingkan suatu masalah sehingga pengambilan suara terbaik lah yang menjadi keputusan penyelesaian masalah , bukan keputusan individual.
Keuntungan dari pola asuh ini bagi saya menghasilkan kerjasama yang baik antar sesama dan kemandirian tang tinggi untuk pemecahan masalah yang ada dengan pemngambilan keputusan terbaik yang dikumpulkan dari beberapa individu.



Tidak ada komentar: