TUGAS
MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR TENTANG POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN
ANAK
Nama : Faishal Rizqi
Kelas : 1IA19
NPM : 53413121
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Dewasa ini sering kita saksikan tindakan criminal
atau perilaku-perilaku menyimpang baik itu di siaran televisi, Koran, radio,
media massa dan lain sebagainya. Sebagian besar pelakunya adalah dari kalangan
remaja. Seperti kasus tawuran antar pelajar, miras, obat-obatan terlarang,
bahkan pembunuhan bermotif dendam atau kecemburuan. Padahal anak itu masih
dalam tahap perkembangan menjadi pubertas atau katakan saja masih bayi, bayi
yang baru lahir ke dunia ini belum mengenal apapun, ia masih bersih dan murni
dan belum terpengaruh sedikitpun oleh suatu hal. Bagaimana perkembangan bayi
selanjutnya agar menjadi anak yang baik?
Dalam hal ini orang tualah yang berperan penting
terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan yang lebih penting lagi adalah
cara bagaimana orang tua mendidik anaknya. Apakah pola yang mereka gunakan itu
tepat? Masalah ini harus benar-benar diperhatikan oleh orang tua, karena
penerapan pola asuh terhaaadaap anak sangat berpengaruh pada perkembangan
pribadi anak. Dari berbagai latar belakang di atas kelompok kami mengangkat
judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak”.
2.2 Rumusan
Masalah
1. Siapakah orang tua itu?
2. Siapakah anak itu?
3. Apakah pola asuh itu ?
4. Apa saja macam-macam pola asuh orang tua itu?
5. Bagamana pengaruh pola asuh orang tua terhadap
anak?
6. Pola asuh yang bagaimana yang dapat mengganggu
kepribadian anak?
3.3 Tujuan
1. Mengetahui
pengertian orang tua
2. Mengetahui pengertian anak
3. Mengetahui arti pola asuh
4. Mengetahui macam-macam pola asuh orang tua
5. Mengetahui pengaruh dari pola asuh orang tua terhadap
anak
6. Dapat mengetahui penerapan pola asuh yang
tidak baik
4.4 Manfaat
Adapun manfaat yang kami harapkan adalah semoga
dapat member manfaat bagi para pembaca, menambah ilmu pengetahuan baru, dan
menjadi media pengingat bahwasannya penerapan pola asuh orang tua itu mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap anak, sehingga tidak boleh sembarangan dan
harus bijaksana.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
a. Orang
tua
Orang tua adalah ayah dan ibu yang melahirkan
manusia baru (anak) serta mempunyai kewajiban untuk mengasuh, merawat dan
mendidik anak tersebut agar menjadigenerasi yang baik. Orang tua mempunyai
peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan mental spiritual
anaknya seperti:
· Memberikan pengawasan dan pengendalian yang
wajar agar anak tidak merasa tertekan.
· Mengajarkan kepada anak tentang dasar-dasar
pola hidup pergaulan yang benar.
· Memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas
bagi anak-anaknya.
b. Anak
Anak adalah hasil dari suatu proses tahapan yang
bermla dari bertemunya sel kelamin jantan dan betina (pembuahan), lalu
terbentuklah zigot yang bergerak ke uterus hingga terbentuklah embrio yang akan
tumbuh menjadi janin. Janin tersebut akan tumbuh dan jika saatnya telah tiba
maka akan lahir ke dunia menjadi seorang anak.
c. Pola
Asuh Anak
Secara etimologi, pola berarti bentuk, tata cara,
sedangkan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik. Sehingga pola asuh
berarti bentuk atau system dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau
dari terminology, pola asuh anak adalah suatu pola atau system yang diterapkan
dalam menjaga, merawat, dan mendidik seorang anak yang bersifat relative
konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari
segi negative atau positif.
B. Macam-macam
Pola Asuh Orang Tua
Menurut Baumrind (1967), pola asuh dikelompokkan
menjadi 4 macam yaitu:
1. Pola asuh secara demokratis
Pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak,
akan tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan anak. Orang tua dengan pola
asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau
pemikiran- pemikiran. Orang tua type ini juga bersifat realistis terhadap
kemampuan anak, tidak berharap melebihi batas kemampuan anak. Orang tua type
ini juga memberikan kebebasan pada anak, dalam memlih dan melakukan suatu
tindakan, dan pendekatannya terhadap anak bersifat hangat.
2. Pola Asuh Otoriter
Cenderung menetapkan standar yang mutlak harus
dituruti. Biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Misalnya kalu tidak mau
makan, maka anak tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung
memaksa, memerintah, dan menghukum apabila sang anak tidak mau melakukan apa
yang diinginkan oleh orang tua. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dalam berkomunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak
memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti dan mengenal anaknya.
3. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif atau pemanja biasanya
memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk
melaakukn sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat
sedikit bimbingan yang diberikan olaeh mereka. Namun oraang tu tipe ini
biasanya bersifat hangat sehingga seringkali disukai oleh anak.
4. Pola Asuh Penelantar
Pola asuh tipe ini pada umumnya memberikan waktu
dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak dignakan
untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja. Dan kadangkala aamereka terlalu
menghemat biaya untuk anak-anak mereka. Seorang ibu yang depresi adalah
termasuk dalam kategori ini, mereka cenderung menelantarkan anak-anak mereka
secar fisik dan psikis. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mau memberikan
perhatian fisik dan psikis pada anak-anaknya.
C. Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak
1. Pengaruh Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis akan menghasilkan
karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan
baik dengan teman-temannya, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap
hal-hal yang baru. Dan kooperatif terhadap orang lain.
2. Pengaruh Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter akan menghasilkan
karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar
menentang, suka melanggar norma-norma, berkepribadian lemah, cemas dan terkesan
menarik diri.
3. Pengaruh Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif akan menghasilkan
karakteristik anak-anak yang impulsive, agresif, tidak patuh, manja, kurang
mandiri, mau menang sendiri, kurang matang secara sosisal dan kuranag percaya
diri.
4. Pengaruh Pola Asuh Penelantar
Pola asuh penelantar akan menghasilkan
karakteristik anak yang moody, impulsive, agresif, kurang bertanggung jawab,
tidak mau mengalah, self esteem (harga diri) yang rendah, sermg bermasalah
dengan teman-temannya.
D. Pendekatan
Orang Tua Yang Berpotensi Mengganggu Kepribadian Anak
Berikut adalah dua sisi pendekatan atau cara
mengasuh orang tua yang mempunyai potensi mengganggu kepribadian anak.
Ø Pendekatan orang tua yang negative
Ada orang tua yang menyikapi anak-anaknya dengan
cara yang negative,bahkan ada yang sampai menjadikan anak-anak mereka objek
kekerasan atau pelampiasan amarah. Ada pula sebagian anak yang terus-menerus
dipandang sebagai anak kecil, akibatnya anak tersebut jadi merasa tak berarti
dalam hidup, mereka merasa tak dihargai sebagai manusia, padahal mungkin ia
sudah bisa member pandangan-pandangan yang bermanfaat bagi anggota keluarga
yang lain.
Jika anak sudah memasuki usia remaja namun masih
saja disikapi atau diperlakukan seperti anak kecil maka akan muncul kekecewaan
yang mendalam pada diri anak tersebut, dan akan sulit bagi dirinya untuk cepat
menjadi dewasa, karena perbuatan yang ia lakukan selalu diremehkan oleh orang tuanya.
Ada juga anak-anak yang disikapi secara tidak adil oleh orang tuanya, semua
anggota keluarganya mendapar perlakuan yang baik, sementara ia sendiri
diperlakukan secar berbeda, seolah ia bukan anak kandung dalam anggota keluarga
tersebut. Hal ini tentu sangat menyakitkan si anak dan dapat menjadi faktor
pendorong untuk melakukan hal-hal yang mnyimpangseperti mengkonsumsi narkoba,
mendekati miras,pergaulan bebas, tawuran, dan lain sebagainya.
Ø Orang tua yang terlalu baik Selain orang tua
yang bersikap negatif pada anak-anaknya, ada juga yang justru bersikap terlalu
positif. Mereka sangat sayang terhadap anak-anaknya, tetapi mereka tidak tahu
cara mendidiknya, sehingga akhirnya sang anak jadi manja. Hal yang perlu
dituturkan disini karena pengalaman dilapangan menunjukkan betapa banyak
anak-anak yang dimanjakan dan memperoleh fasilitas yang lebih dari orang tua
mereka, mereka ini cenderung akan bersikap arogan, malas dan merasa tidak perlu
bekerja keras dalam hidup serta kurang memiliki tanggung jawab terhadap apa
yang ia perbuat.
Jadi pendekatan orang tua yang negative akan
membawa dampak buruk pada perekembangan kepribadian anak-anaknya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi , pola asuh yang
orang tua saya lakukan terhadap saya dalam perkembangan saya yaitu pola asuh
demokratis . karena orang tua saya selalu mengajarkan saya untuk selalu
merundingkan suatu masalah sehingga pengambilan suara terbaik lah yang menjadi
keputusan penyelesaian masalah , bukan keputusan individual.
Keuntungan dari pola asuh
ini bagi saya menghasilkan kerjasama yang baik antar sesama dan kemandirian
tang tinggi untuk pemecahan masalah yang ada dengan pemngambilan keputusan
terbaik yang dikumpulkan dari beberapa individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar