Nama : FAISHAL RIZQI
NPM : 53413121
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
Pengertian Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.
Pada prinsipnya desain komunikasi visual adalah perancangan untruk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat. terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. elemen desain komunikasi visual adalah gambar/ foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual. Akar bidang desain komunikasi visual adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi.
Sejarah Desain Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.
Adapun Fungsi Desain Komunikasi Visual yaitu :
Sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya
Sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
Sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.
Pada prinsipnya desain komunikasi visual adalah perancangan untruk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat. terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. elemen desain komunikasi visual adalah gambar/ foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual. Akar bidang desain komunikasi visual adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi.
Sejarah Desain Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.
Adapun Fungsi Desain Komunikasi Visual yaitu :
Sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya
Sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
Sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.
Perbedaan
Desain Komunikasi Visual dengan Seni Murni
Desain komunikasi
visual sendiri berasal dari tiga kata, desain (dari bahasa Inggris design yang
diambil dari bahasa Latin designare) yang
artinya merencanakan atau merancang. Dalam hal ini ada unsur untuk mengenali
permasalahan, menetapkan tujuan dan menentukan pemecahan. Kemudian kata
komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai
pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud
tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggriscommunication yang diambil dari bahasa Latin communicatio yang artinya
berbagi/membagi.Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang
dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal
dari kata Latin videre yang
artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Jadi desain komunikasi
visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan
menggunakan bahasa rupa (visual
language) yang disampaikan melalui media berupa desain. Dengan
tujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda,
simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun
berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas. Isi pesan diungkapkan secara
kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang
hendak disampaikan (sosial maupun komersial ataupun berupa informasi,
identifikasi maupun persuasi).
Seni
murni adalah seni yang dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Seni
murni mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh adalah lukisan, kaligrafi, dan patung. Berbeda
dengan seni terapan, seni murni tidak untuk dimanfaatkan sebagai alat bantu
lain. Yang dimanfaatkan pada seni ini adalah nilai keindahannya. Menurut
sejarah, 5 seni murni terbesar adalah lukisan, patung, arsitektur, musik dan
puisi dengan seni seni minor termasuk drama dan tari. akhir-akhir ini, Seni
Murni biasanya termasuk bentuk seni visual dan seni perform. bagaimanapun,
dalam beberapa lembaga-lembaga belajar atau musium seni murni. Seni murni
sering dikaitkan dengan bentuk seni visual. Kata murni lebih merujuk kepada
kemurnian / keaslian karya tersebut.
ELEMEN-ELEMEN
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Menurut
Christine Suharto Cenadi (1999) elemen-elemen dkv diantaranya tipografi,
ilustrasi, dan simbolisme,
A.
Layout
Pengertian layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan
pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi
sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
B.
Tipografi
Tipografi merupakan seni memilih huruf dari ratusan jumlah
rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya denga jenis
huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang
tersedia, dan memandai naskah untuk proses typesetting menggunakan ketebalan
dan ukuran huruf yang berbeda.
C.Ilustrasi
Ilustrasi dalam karya dkv dibagi menjadi dua, ilustrasi yang
dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera
atau fotografi. Ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan
lebih efektif daripada tekas (Wirya, 1999)
D.
Simbolisme
Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi
untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal
dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah
logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus
mampu mencerminkan cintar, tujuan , jenis, serta objektivitasnya agar berbeda
dari yang lainnya.
E.
Warna
Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi
sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan
lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan
memiliku karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang
berbeda-beda.
F.
Animasi
Penggunaaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya
dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya.
Animasi sendiri dibagi menjadi dua yaitu :
· Animasi
dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter
maupun warnanya.
· Animasi
tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
G.
Suara
Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih
menghidupkan suasana interaksi.
Dala,
multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan suara
pendukung.
Suara
utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, dan
suara pendukung merupakan suara yang terdapan pada tombol-tombol
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar